Kesuksesan Anak Harapan Orangtua
Harta yang paling utama untuk seorang anak adalah mengajarkannya tentang budi pekerti dan kebajikan, karena itulah modal sukses bagi kehidupan mereka nantinya
Setiap orangtua pasti mengharapkan suatu hari nanti akan sukses dalam kehidupannya. Sebelum lahir saja sudah dipersiapkan nama yang baik dan mempunyai makna sesuai keinginan kita anak itu menjadi apa. Oleh sebab itu, kita akan berusaha mendidik dan menyekolahkannya, setinggi mungkin. Bagaimana pun caranya kita lakukan agar kelak anak bisa memenuhi harapan kita sebagai orangtua, sukses dalam hidupnya.
Dan tentunya kita juga berharap anak kita lebih baik lagi daripada kita sendiri. Tapi untuk mendidik seorang anak, bukanlah perkerjaan yang mudah.
Tak heran ada istilah, menikah itu mudah, bisa mendidik anak itulah nanti yang susah. Sebagai orangtua sudah sejauh mata tanggung jawab kita, untuk supaya ia bisa sukses hidupnya sebagai manusia. Tanpa sadar terkadang kita mengajarkan ketidak suksesan pada mereka dengan kelakuan kita dan perlakuan kita pada mereka.
Tanpa sadar kita mengajarkan kebohongan pada anak sendiri dengan mengatakan, “Kalau ada yang cari bapak, bilang tidak ada ya! “
Padahal kita ada disampingnya. Sehingga akan tertanam pada dirinya, ternyata bohong itu tidak apa-apa. Bukannya anak yang menurut pada kita, tapi kita yang menurut pada anak. Karena seringnya mengalah pada keinginan anak, yang dalam pikiran kita demi kebaikkannya , selanjutnya justru kita dikalahkan olehnya. Yang kemudian menjadi kebiasaannya untuk memaksa kita demi memenuhi keinginannya. Dengan cara memanjakan anak sedemikian rupa , sesungguhnya kita telah membuat ia tak bisa apa-apa. Segalanya selalu dilayani, sehingga banyak anak sekolah sudah SD masih perlu disuapi dan belum bisa mengikat tali sepatunya.
Mungkin kita juga sering menutupi dan mati-matian membela kesalahan anak sendiri , yang selanjutnya akan terus ia melakukan kesalahan yang lain. Karena ia akan berpikiran,nanti saya juga akan dibela. Sebagai contoh, seorang anak usia 5 tahun berani memarahi pembantunya dengan kata yang kasar karena sebuah kesalahan kecil saja. Dan orangtuanya yang melihat justru merasa bangga, bukannya menegur anaknya.
Sesungguhnya yang utama adalah kita harus mendidiknya dengan menanamkan kebaikan dan budi . Kemudian baru mengajarkan mencari kekayaan. Tetapi jaman sekarang mengajarkan mencari uang yang utama, kebaikkan dan budi belakangan. Kenapa harus mengajarkan kebaikkan dan budi yang utama?
Sebab itulah modalnya untuk mencapai sukses yang sesungguhnya kelak. Ada kebaikkan dan budi walau tanpa kekayaan, masih bisa mengharumkan nama orangtua dan menjadikannya manusia yang bernilai. Tetapi kalau punya kekayaan , tanpa adanya budi dan kebaikkan, mungkin bisa menghancurkan hidupnya sendiri dan juga merusak nama orangtuanya.
Dan sebagai orangtua, yang tak boleh dilupakan adalah memberikan contoh dan teladan baginya.
Tanpa sadar kita mengajarkan kebohongan pada anak sendiri dengan mengatakan, “Kalau ada yang cari bapak, bilang tidak ada ya! “
Padahal kita ada disampingnya. Sehingga akan tertanam pada dirinya, ternyata bohong itu tidak apa-apa. Bukannya anak yang menurut pada kita, tapi kita yang menurut pada anak. Karena seringnya mengalah pada keinginan anak, yang dalam pikiran kita demi kebaikkannya , selanjutnya justru kita dikalahkan olehnya. Yang kemudian menjadi kebiasaannya untuk memaksa kita demi memenuhi keinginannya. Dengan cara memanjakan anak sedemikian rupa , sesungguhnya kita telah membuat ia tak bisa apa-apa. Segalanya selalu dilayani, sehingga banyak anak sekolah sudah SD masih perlu disuapi dan belum bisa mengikat tali sepatunya.
Mungkin kita juga sering menutupi dan mati-matian membela kesalahan anak sendiri , yang selanjutnya akan terus ia melakukan kesalahan yang lain. Karena ia akan berpikiran,nanti saya juga akan dibela. Sebagai contoh, seorang anak usia 5 tahun berani memarahi pembantunya dengan kata yang kasar karena sebuah kesalahan kecil saja. Dan orangtuanya yang melihat justru merasa bangga, bukannya menegur anaknya.
Sesungguhnya yang utama adalah kita harus mendidiknya dengan menanamkan kebaikan dan budi . Kemudian baru mengajarkan mencari kekayaan. Tetapi jaman sekarang mengajarkan mencari uang yang utama, kebaikkan dan budi belakangan. Kenapa harus mengajarkan kebaikkan dan budi yang utama?
Sebab itulah modalnya untuk mencapai sukses yang sesungguhnya kelak. Ada kebaikkan dan budi walau tanpa kekayaan, masih bisa mengharumkan nama orangtua dan menjadikannya manusia yang bernilai. Tetapi kalau punya kekayaan , tanpa adanya budi dan kebaikkan, mungkin bisa menghancurkan hidupnya sendiri dan juga merusak nama orangtuanya.
Dan sebagai orangtua, yang tak boleh dilupakan adalah memberikan contoh dan teladan baginya.
sumber : http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/28/kesuksesan-anak-harapan-orangtua/
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar